Sabtu, 21 Februari 2015

Metamorfosis My Self

Assalamualaikum wr.wb teman-teman ...
Perkenalkan my name is Boy. Biasanya di panggil Si Boy. Gatau kenapa kok di panggil si boy sama teman teman padahal boy aja sudah bagus hihi... Kata nenek boy ada pepatah tak kenal maka tak cinta eeh salah tak sayang maksudnya. Boy lahir tahun 1995 coba tebak sekarang umur berapa hayooo ??? Oh ya boy pengen cerita sedikit tentang perjalanan hidup saat disekolah boy dari kecil hingga sekarang. udah langsung simak aja ya ceekiidooott...!!!

Boy lahir di desa neneknya yang dulunya desa itu masih minim dengan fasilitas yang memadai. Ketika umur 1 tahun, kedua orang tua boy ingin boy tumbuh besar di lingkungan yang layak dan akhirnya mereka memutuskan untuk pindah di kota pahlawan untuk mengadu nasib. Keputusan yang tepat dan tidak lupa slalu bersyukur setelah 5 tahun lamanya boy akhirnya bisa sekolah TK. Ketika boy Tk, Boy diajarkan cara untuk membaca, menulis, menggambar, berhitung, bermain. Sungguh hal yang tak terlupakan saat masa itu.
Saat boy di jenjang SD, boy bertemu dengan teman teman baru. teman-temannya sangat akrab dengan boy. Dan boy juga bertemu dengan guru baru. guru yang akan mengajarkan tentang dasar pendidikan dan nilai moral serta akhlaq. Selama masa anak-anak boy dikenal anak yang rajin. Ketika boy sudah beranjak di kelas 4, boy bisa membedakan mana yang baik untuk dijadikan teman atau tidak. saat itulah boy mempunyai seorang sahabat. panggil saja Ari. Ari lah yang kini menemani boy saat sendiri di sekolah , saat boy makan, dan pulang pun bersama. Rutinitas itu dilakukan hingga boy mau lulus dari sekolah dasar. Tapi setelah lulus, boy kehilangan sahabatnya. Mama ari mengajak ari untuk ke jakarta karena ayahnya dipindah tugaskan disana. Disaat itulah boy sedih tapi boy tidak boleh patah semangat walaupun sahabatnya jauh.
Ketika masuk SMP, boy bertemu dengan teman baru lagi. Tapi teman boy sekarang bukan anak anak lagi melainkan teman sebaya. Sungguh tak terasa boy sudah menjadi anak remaja .  Saat berada di kelas 2, di saat inilah boy merasakan perbedaan yang mendalam dalam dirinya. Mungkin karena masa SMP adalah masa pubertas seseorang dan itu lah yang dirasakan oleh boy. Boy mulai merasakan ada perasaan berbeda ketika melihat seorang wanita. Dan boy juga mulai tidak bisa mengontrol emosi nya. Ketika berada di kelas 3, seringkali orang tua boy dipanggil oleh gurunya karena boy sering berkelahi. Dan sampai akhirnya guru memberikan sanksi kepada boy yaitu skorsing. Boy sangat menyesal ketika di skorsing. boy tidak boleh keluar rumah, tidak boleh bermain, dan harus belajar karena sebentar lagi boy akan ujian nasional. Tapi tujuan dari skorsing itu memang untuk menyadarkan boy menjadi anak baik. Dan setelah masa skorsing selesai boy pun sadar dan meminta maaf kepada orang tua nya.
Saat beranjak di masa SMA, masa inilah yang sangat berarti bagi boy. masa yang tak terlupakan karena di masa inilah boy bertemu dengan kekasihnya. Panggil saja mia. Ceritanya nih saat awal masuk SMA. Boy kagum sama salah satu anak perempuan yang dijadikan pemimpin regu di kelas lain. Karena boy anaknya kepo, akhirnya boy menyelidiki mia. setelah mencari tau tanya sana sini akhirnya boy pun iseng untuk mendekati mia. tau apa yang terjadi ?? mia ternyata ramah sama boy. Setelah 3 bulan menjalani pendekatan, boy pun mencoba mengungkapkan perasaan kepada mia. inilah waktu dimana perasaan boy campur aduk “dagdigdug”. Boy mengajak di tempat yang romantis. sambil membawa bunga untuk diberikan kepada mia. lalu boy mengungkapkan perasaannya. Setelah itu tanpa ragu ragu mia pun menerima boy. Betapa senangnya perasaan boy. Dan sekarang hidup boy lengkap karena boy memiliki banyak teman , dan juga memiliki seorang kekasih. Itulah sedikit kebahagiaan boy. Dan perpisahan pun datang. Seiring berjalannya waktu hubungan boy dengan mia pun berakhir ketika mendekati ujian kelulusan. Boy ingin fokus terhadap ujian kelulusannya. boy tidak mau gagal karena tidak mau mengecewakan orang tua nya. Dan pada akhirnya boy lulus dan dapat nilai tinggi. Orang tuanya pun bangga. Tetapi perjalanan hidup boy tidak sampai sini. Boy harus memilih antara kerja atau harus melanjutkan kuliah. Disinilah boy bingung. Boy sebenarnya ingin kerja karena boy sudah tidak sabar mencari uang sendiri. tetapi orang tua boy berkata lain. orang tua boy ingin boy melanjutkan kuliahnya. Boy sempat mengelak ketika boy disuruh untuk melanjutkan kuliah. Dan secara pelan pelan boy diberi wejangan oleh ayahnya. Setelah boy diberi wejangan, boy berdiam diri. boy merenung sendiri di kamar memikirkan apa yang tlah diberikan ayahnya untuk boy. Lalu boy berubah pikiran. boy berfikir jika boy bekerja sekarang, mungkin boy tidak akan bisa hidup jauh lebih baik ke depannya sedangkan jika boy melanjutkan kuliah, mungkin boy akan memetik hasilnya setelah kuliahnya selesai. Dan pada akhirnya boy di terima di perguruan tinggi negeri dan masih aktif kuliah sampai sekarang .